TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Dalam upaya memberikan apresiasi kepada komunitas drone (pesawat tanpa awak) di Tanah Air dan perkembangan kawasan BSD City sebagai kawasan digital, Sinar Mas Land menggelar ajang Sinar Mas Land Drone Video Competition 2019.
Kompetisi ini diikuti komunitas drone, umum serta media, bergulir mulai 21 Mei hingga 7 Juli mendatang.
"BSD City saat ini bertransformasi menjadi Smart Digital City. Untuk itulah dibentuk ekosistem agar BSD City menjadi rumah bagi komunitas digital dan teknologi. Beberapa komunitas seperti komunitas e-sport dan robotik sudah bergabung. Dengan adanya kompetisi ini, komunitas drone bisa menjadikan BSD City sebagai lokasi yang nyaman dan aman untuk menerbangkan drone," ujar Managing Director President Office Sinar Mas Land, Donny Rahajoe pada acara pembukaan di Green Office Park BSD City, Selasa (21/5/2019).
Donny menambahkan, dengan empat tema yakni "Tinggal, Belajar, Kerja dan Bermain" (Live, Learn, Work, Play), diharapkan karya yang dihasilkan para peserta menjadi maksimal dan memberikan inspirasi bagi banyak orang.
Lebih jauh Donny mengatakan, ini adalah ajang pertama yang digelar dan dipastikan banyak kekurangan. Namun bila sukses, pihaknya akan memberikan dukungan penuh untuk perhelatan selanjutnya. "Diharapkan hasil dari kompetisi cukup baik dan bisa dilanjutkan pada perhelatan berikutnya," kata Donny.
Sedangkan Project Leader Digital Hub, Irawan Harahap mengatakan, ide menggelar kompetisi ini sebenarnya sudah ada dari tahun lalu dan baru bisa terealisir sekarang.
"Kompetisi ini diharapkan bisa menggambarkan pertumbuhan fasilitas dan perbaikan BSD City sebagai central business distric. Selain itu juga menjadi Smart Integrated Digital City yang memperlihatkan pertumbuhan ekonomi, sosial dan teknologi," kata Irawan.
Sementara itu, Wasekjen Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (PB FASI) Kolonel (Pnb) Agung Sasongkojati mengatakan, aturan pada pelanggaran drone di Indonesia belum maksimal dilakukan. Untuk itulah melalui perhelatan ini para peserta bisa mengerti dan mengetahui segala aspek yang ada.
"Terbang di Indonesia harus menggunakan izin atau security clearence. Ini yang belum banyak diketahui para pengguna drone. Semoga dengan mengikuti acara ini, para peserta semakin tahu aturan yang ada," kata Agung.
Hal senada juga disampaikan praktisi drone, Bram Aditya mengatakan, aturan menerbangkan pesawat tanpa awak harus memahami peraturan yang ada. Selain itu, harus mengerti karakteristik dari drone itu sendiri. "Untuk menerbangkan drone harus mengerti aturan penerbangan yang ada. Selain itu juga keamanan dan keselamatan drone serta pihak lain, selalu terlihat, dan bertanggung jawab," ujar Bram.
Dia menambahkan, hal yang harus diperhatikan adalah setiap selesai melakukan penerbangan, drone harus diperiksa sebelum melakukan penerbangan berikutnya.
Kompetisi ini diperbolehkan mengambil gambar di wilayah BSD City dan sekitar disesuaikan dengan tema yang ada pada 25-26 Mei dan 21-22 Juni pada pukul 15.00-19.00 WIB. Penjurian dilakukan pada 8-20 Juli sedangkan pengumuman lomba akan berlangsung pada 21 Juli 2019 di The Breeze, BSD City.
Source : #
.
.