BATAM, KOMPAS.com - Sinarmas Land, melalui PT AFP Dwilestari, dan Citramas Group, melalui PT Taman Resor Internet bekerja sama membangun kawasan ekonomi digital di Nongsa, Batam. Area ini akan dikembangkan sebagai "jembatan digital" yang menghubungkan Batam dan Singapura, untuk menarik perhatian perusahaan-perusahaan digital dan teknologi domestik maupun internasional. "Kami melihat pengembangan ekonomi digital sangat penting bagi Indonesia menuju era industri 4.0. Oleh karena itu, Sinar Mas Land memprioritaskan pengembangan yang sejalan dengan kemajuan teknologi," ujar Group CEO Sinarmas Land, Michael Widjaja dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (26/2/2019). Baca juga: Bangun TOD, Sinarmas Tunggu Keputusan Perpanjangan Trase MRT Michael melanjutkan, setelah mengembangkan kota digital pintar di BSD City, pihaknya akan menerapkan konsep ini di Nongsa. Kawasan tersebut akan dilengkapi dengan perkantoran, pusat perbelanjaan, pusat pelatihan digital, sekolah, rumah susun, rumah sakit, dan area panunjang lainnya. Penandatanganan joint venture kedua perusahaan tersebut dilangsungkan pada Jumat (22/2/2019) di Singapura. Sementara pembangunan proyek baru akan dimulai pada kuartal III-2019. Kedua perusahaan ini akan mengembangkan wilayah seluas 8 hektar dengan total investasi senilai Rp 350 miliar dalam jangka waktu satu dekade ke depan. Komposisi kepemilikan saham di proyek ini adalah Sinar Mas Land sebesar 50 persen dan Citramas Group sebesar 50 persen. "Infrastruktur dan ekosistem yang disediakan oleh Nongsa Digital Park akan menjadi platform untuk talenta, inovasi, dan kreativitas, yang memungkinkan para start up dan tokoh-tokoh mapan dalam industri digital untuk mengakses soft skill, akselerasi finansial dan pasar konsumen yang berkembang yang ditawarkan oleh Singapura dan Indonesia," kata Group CEO Citramas Group, Mike Wiluan. Pembangunan ini diklaim dapat membantu perkembangan ekonomi digital di Batam dan akan membuka sekitar 2.000 lapangan kerja baru di bidang tersebut.