BSD City, 3 Juni 2021. Berbagai bidang industri dan bisnis menikmati percepatan usaha dengan perkembangan teknologi digital. Bidang ini berkembang pesat, bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di awal Mei lalu menyampaikan besarnya jumlah tenaga kerja yang akan dibutuhkan ranah tersebut yakni 46 juta orang. Kemajuan teknologi digital didorong oleh berbagai pihak swasta, termasuk Sinar Mas Land yang kini banyak menggunakan property technology (proptech) untuk pengembangan berskala mikro hingga skala kota.
Besarnya kebutuhan terhadap proptech seperti smart city, smart home dan Internet of Things (IoT) memotivasi Sinar Mas Land untuk mendorong perkembangan bidang ini. Sinar Mas Land melalui pengembangan Digital Hub di BSD City fokus untuk menyediakan sarana dan prasarana bagi perusahaan rintisan, pusat pendidikan, komunitas hingga perusahaan multinasional yang bergerak di bidang teknologi digital. Keseriusan Digital Hub untuk memfasilitasi bidang ini tidak hanya melalui bangunan dan infrastruktur tapi juga melalui berbagai kegiatan dan inisiatif, salah satunya Digital Hub Next Action (DNA).
DNA merupakan gerakan dalam ekosistem startup untuk memacu kemajuan perusahaan-perusahaan rintisan khususnya di bidang proptech. Gerakan ini mengakselerasi berbagai jenjang usaha rintisan, mulai dari (1) tahap inisiasi atau ideation, (2) tahap pendanaan atau investment, hingga (3) tahap incubation and acceleration dimana perusahaan rintisan didampingi hingga dapat meluncurkan produk dan meneruskan bisnisnya.
Chief of Digital Tech Ecosystem and Development – Sinar Mas Land, Irawan Harahap menyampaikan bahwa kehadiran program DNA akan melengkapi ekosistem Digital Hub BSD City dengan tiga program utama yakni (1) Program Disrupto Digital Hub yang fokus sebagai epicenter inovasi, (2) Program Escalate pada tahap akselerasi, dan (3) Program Incuba yang berfokus pada tahap inkubasi. DNA sendiri diharapkan dapat memberikan inkubasi dan akselerasi bagi perusahaan rintisan secara nyata. “Kita telah menyaksikan berbagai program inkubasi dan akselerasi startup. Sebagian besar memberikan percepatan dari tiga tahap yang diperlukan. Hal tersebut mendorong kami untuk fokus membuat inisiatif dimana akselerasi dapat dimaksimalkan di setiap tahap secara kontinu. Dengan begitu, diharapkan DNA secara nyata dapat menggiring kesuksesan perusahaan rintisan dan bergabung dengan perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka yang berada di ekosistem Digital Hub BSD City,” Irawan menambahkan.
Disrupto merupakan salah satu rekanan Digital Hub dalam gerakan DNA. Disrupto merupakan sebuah ekosistem pemikiran inovatif bagi generasi muda untuk menjawab tantangan hidup manusia di masa depan yang dijalankan dalam beberapa bentuk aktivasi; festival, multipurpose venue, serta media online. Bekerja sama dengan Sinar Mas Land, Disrupto menghadirkan Disrupto Digital Hub sebagai multipurpose venue untuk mempertemukan para praktisi teknologi, sains, startup, serta pelaku bisnis digital dan kreatif lainnya dengan menawarkan program exhibition, workshop dan talkshow secara reguler.
"Kolaborasi Disrupto dan Sinar Mas Land melalui Disrupto Digital Hub diharapkan dapat benar-benar menjadikan Disrupto sebagai ekosistem atau wadah yang menghubungkan antar pemangku kepentingan di bidang teknologi dan sains seperti startup, akademisi, dan investor. Selain itu, kami juga berharap keberadaan Disrupto Digital Hub bisa menarik minat masyarakat umum terhadap industri teknologi dan sains sehingga ke depannya makin banyak inovasi yang lahir dari pemikiran anak bangsa,” ujar Daniel Surya, Chairman of Disrupto.
Sejalan dengan pemikiran tersebut, Sinar Mas Land dan Disrupto turut menggandeng aktor sekaligus pelaku bisnis teknologi Dennis Adhiswara dalam memperkenalkan Disrupto Digital Hub. “Di Indonesia jumlah demografis masyarakat kita tidak diimbangi dengan kemampuan bekerja yang mumpuni di bidang tertentu, salah satunya di bidang teknologi. Semoga dengan keberadaan Disrupto Digital Hub, kita bisa membuka peluang terciptanya ekosistem teknologi yang membantu masyarakat meningkatkan kemampuannya,” ungkap Dennis.
Sinar Mas Land turut mengambil bagian di tahap pendanaan melalui perusahaan pendanaan bertema City Centric. Perusahaan venture capital ini berfokus di investasi pada early stage startup dan juga later stage startup di ekosistem real estate.
Chief of Digital Business – Sinar Mas Land, Mulyawan Gani mengutarakan bahwa keberadaan perusahaan pendanaan bertema City Centric ini sebagai suatu bisnis modal ventura yang disponsori oleh Sinar Mas Land dengan mitra-mitra yang berpengalaman diharapkan dapat memberikan solusi digital kepada masyarakat dalam ekosistem Sinar Mas Land. Keberadaan modal ventura ini akan membantu akselerasi inovasi digital dan memberikan dukungan kepada semua stakeholder di ekosistem Sinar Mas Land untuk berinovasi. “Sinar Mas Land melalui strategi pendanaan ini mendukung perusahaan-perusahaan rintisan supaya mereka bisa berkreasi dan berkontribusi bagi pembangunan digital ekonomi di Indonesia, mulai dari BSD City. Besar harapan kami agar perusahaan yang menerima investasi dari kami dapat turut mengambil bagian dalam transformasi township Sinar Mas Land menjadi kota-kota pintar, dirasakan manfaatnya oleh warga, serta mendukung kemajuan teknologi digital dan proptech di Indonesia secara signifikan,” tutup Gani.